Futures minyak mentah melemah pada sesi perdagangan elektronik hari Kamis (23/02). Komoditi ini menjauh dari level tertinggi 9-bulan dan gagal memanfaatkan penurunan kurs dollar.
Varian light sweet pengiriman April turun 32 sen atau 0,3% ke level $105.96 per barel sepanjang sesi Asia siang ini. Kontrak bulan depan sudah menguat 3 sen pada sesi reguler NYMEX semalam, sebelum akhirnya finish di level terbaik sejak 4 Mei silam.
Meski demikian, kontrak sudah naik 7,5% selama bulan Februari berkat sentimen politik di wilayah Iran. Minyak mentah menguntit kinerja buruk sebagian bursa saham regional, yang terkena pengaruh koreksi saham Wall Street semalam.
Indeks dollar sesungguhnya turun tipis sepanjang hari ini. Lazimnya, pelemahan nilai tukar USD adalah sentimen bagus bagi komoditi karena nilai belinya menjadi lebih terjangkau. Namun harga minyak tampaknya sudah terlampau tinggi untuk dijadikan titik beli sehingga investor memilih untuk menahan diri. Di antara produk energi lain, bahan bakar bensin pengiriman bulan April turun 0,2% ke $3.26 per galon. Minyak pemanas sedikit naik 0,1% ke $3.27 per juta unit thermal.
0 komentar:
New comments are not allowed.