Monday, January 2, 2012

Jawaban penggunaan indicator

Setelah pembahasan mengenai Indikator : Give me a break.. , Sekarang mari kita cari solusi dari penggunan indikator secara tepat.


Pada gambar diatas MA 20 dapat kita gunakan dengan cara yang benar yakni setelah anda identifikasi area S/D maka kita cermati apakah MA selaras menunjukan perubahan slope pada area tersebut. Dalam contoh, kita tahu harga bergerak "out of balance" dari circle magenta. Saat turun mengunjungi starting point tersebut (arsir rectangle) opsi buy adalah preferensi utama, dan hal ini diperkuat saat slope MA menunjukan perubahan pointing up. Dalam situasi macam ini, pada point "A" anda akan mendapatkan peluang buy yang relatif aman dan potensial untuk profitable.


Chart di atas menunjukan area demand dan window indikator CCI. Fluktuasi antara overbought dan oversold yang banyak ditunjukan CCI, dapat anda abaikan. Namun perhatikan saat HARGA turun mengunjungi kembali level demand dan CCI menunjukan kondisi oversold, ini adalah signal buy. Rule semacam ini berlaku bukan hanya pada trading forex saja, namun pada market apapun.


Sekali lagi kita lihat banyak reading overbought/oversold yang diberikan oleh CCI. Ini tidak salah, karena memang indikator ini hanya menjalankan fungsinya semata. Apakah singnal yang diberikan profitable, itu perkara lain. Perhatikan saat harga drop dari supply area, CCI pun langsung menuju ke kondisi oversold dan tetap oversold untuk periode tertentu, yang bagi sebagian trader ini adalah buy signal. Sekali lagi, jika anda menggunakan oscillator seperti CCI yang menunjukan OB/OS sebagai filter, maka tempatkan pada porsi yang tepat. Lihat pada saat harga pullback menuju area supply dan CCI memberikan reading overbought, ini adalah signal sell yang harus dicermati.

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan isi komentar dengan sopan dan tidak mengandung unsur kekerasan kata dan pornografi.Terimakasih.

YoeRieTrading