Trader yang menginjakan kaki di medan tempur FX dari pasar keuangan lain dengan cepat menyadari bahwa trading currencies itu ladang yang berbeda dengan pasar modal misalnya, dan teknik trading pun tidak bekerja sebaik yang diterapkan pada pemilihan saham. Ini dikarenakan struktur pasar FX yang unik dan membedakannya dengan pasar keuangan utama lainnya diseluruh penjuru dunia, dan membutuhkan penyesuaian bagi mayoritas trader-trader pemula. Mungkin perbedaan yang paling nyata (dan terbukti sulit dihandle oleh individual trader) adalah fakta bahwa market FX diperdagangkan 24 jam sehari, tujuh hari satu minggu (bukan 5 x 24 jam). Perdagangan komersial global tidak mengenal kata libur, demikian juga FX. Dengan bantuan teknologi, trading berlangsung around-the-clock, dan meskipun broker anda mungkin tidak menerima order saat weekend, anda boleh pastikan bahwa market FX tetap terjaga, selalu ada kepentingan dibelahan penjuru dunia untuk melakukan transaksi yang diakomodasi oleh bank-bank.
Gerak pasar yang berlangsung terus-menerus ini membuat trader khususnya pemula untuk menyesuaikan diri, baik trading style maupun teknik analisanya agar berfungsi maksimal. Karena secara prinsip sebenarnya tidak ada "open" atau "close" market, maka jangan heran jika anda melihat kesulitan dalam menyamakan persepsi diantara teknikal analist, ambil contoh saja analisa candlestick yang dilakukan antara trader di San Fransisco akan berbeda formasi nya dengan trader di Tokyo. Salah satu cara mensiasatinya adalah dengan membagi gerak dalam 3 sesi pasar utama, Asia, London, dan New York dengan karakteristik yang berbeda satu sama lain.
Mayoritas turnover di time zone ini dihandle oleh Sidney, Tokyo, Hongkong, dan Singapore. Karena masing-masing bank di area ini sangat aktif berkompetisi satu sama lain, maka kita temukan pasar yang sangat terfragmentasi dan akibatnya kita sering melihat gerak harga yang suka "kagetan" dan tidak bertahan lama (unsustainable). Pemain utama di sesi Asia adalah nama-nama komersial (eksportir) seperti Toyota, Sony, Samsung dll serta bank sentral regional yang sering masuk pasar untuk meredam volatilitas terutama BOJ dan BOK.
Kota London secara tradisional hingga kini adalah "Ibu Kota" keuangan dunia, likuiditas tinggi, market sudah well-developed, dan time zone yang paling ideal untuk trading FX. Bersama London, pusat keuangan Eropa seperti Geneva, Paris dan Frankfurt menambah likuiditas yang ada, hingga akhirnya membentuk pasar yang sangat dinamis dimana hampir seluruh pemain utama FX beroperasi. Gerak harga yang berlangsung atau terjadi di London umumnya adalah "real money" yang memicu gerak pada sesi lain. Hal ini disebabkan oleh aktivitas Merger dan Akuisisi ataupun aksi korporat-korporat besar, dan dampaknya pada intraday price action pun sangat besar. Semua likuiditas ini menunjukan peran penting dari sesi London, dan akan menentukan positioning serta sentimen pasar bagi pelaku pasar FX.
Meskipun NY nomor dua setelah London dari segi volume, aktivitas trading akan lesu setelah jam 12 pm EST. Market sesi ini paling dalam likuiditas dan paling aktif ketika "overlap" dengan sesi London, dimana big boys menentukan keputusan trading dalam upaya memberi pengaruh pada gerak pasar. Likuiditas mata uang Amerika Latin dan Canadian Dollar juga menambah kedalaman pasar, jadi jika anda trade Loonie, sesi overlap ini yang paling aktraktif.
Melihat karakter unik dari tiap money central ini, seorang trader kudu mencermati pola trading yang muncul pada masing-masing sesi. Dimulai dengan sesi Asia dimana trading day dibuka dengan kesibukan riuh rendah dealer yang bergerak cepat mengerjakan backlog dari outstanding order. Bagi trader Yen atau Aussie, 2 jam pertama setelah Tokyo open adalah waktu yang paling utama, karena saat itulah segala keramaian transaksi berlangsung. Kurangnya market depth atau likuiditas, lebih sering menyebabkan para pemain di region ini untuk mencoba limit (upper/lower) dari range sesi sebelumnya dengan kemungkinan harga mencatat new high/low yang marginal untuk kemudian balik dan konsolidasi hingga akhir sesi. Hal ini dikarenakan ketidaksukaan bank sentral dan para eksportir di kawasan ini akan volatilitas dan berupaya meredamnya (khususnya jika terdapat big moves dari sesi NY sebelumnya). Sebagai contoh adalah BOJ, baik secara terbuka maupun rahasia hampir selalu masuk pasar untuk membantu eksportir dan importir mereka.
London disisi lain selalu menjadi market trend-setter bukan hanya di industri fashion. Meskipun gerak awal trending day mungkin saja tidak dimulai dari London, disinilah para pemain besar beroperasi dan memainkan perannya secara maksimal. Gerak yang diawali dari London harus dicermati dan diperlakukan serius, karena sesi ini adalah satu-satunya money central dengan deep money yang mampu melawan campur tangan artifisial yang dibuat oleh bank central. Jadi anda sering melihat gerak harga yang diawali di London untuk kemudian terus berlanjut hingga trader New York masuk medan tempur dan membuat fading moves, akhirnya periode overlap ini menjadi olahraga jantung yang berbahaya.
Pada saat pasar Amerika Utara open for business, tongkat estafet mulai berpindah tangan dan pada saat inilah hampir seluruh order harian telah ditempatkan. Ini yang membuat trading sesi New York menjadi sangat tricky, karena besarnya jumlah speculative money dikombinasikan dengan data-data ekonomi penting yang direlease mengubah New York menjadi sesi reversal yang kerap terjadi. Pada jam pertama sesi, trader NY yang bersemangat karena kopi ekspresso pagi hari umumnya mencoba melanjutkan gerak London, mencoba memerah pips dari pasar sebelum economic news muncul di layar monitor. Namun beberapa news release sering membuat efek dramatis pada dollar, akibatnya re-evaluasi posisi yang berlangsung cepat serta manipulasi dealer membuat daytrader sering menghadapi kondisi yang sulit.
Anda mungkin sering menemukan situasi reversal berlangsung dengan cara berikut: dimulai pukul 10 NY time (EST), semua berita utama telah keluar dan di trade, menyisakan trader London dengan profit atau loss yang perlu dimanage. Jika anda seorang bank trader di Eropa yang bersiap pulang ke rumah setelah seharian bekerja, dan tahu bahwa likuiditas akan segera menyusut setelah London close, anda akan mulai menutup buku atau likuidasi posisi sekitar jam-jam 10 ini. Anda secara perlahan berjingkat-jingkat menuju pintu keluar pasar, tidak berlarian keluar. Karena anda tahu bahwa tiap rush (berarti bahwa gerak harga sebelumnya adalah artifisial) akan membanjiri pasar dengan supply dan mengubah profit yang telah didapat menjadi kerugian hanya dalam hitungan menit. Tentu saja orang lain pun berpikiran sama, dan the greater fool theory menjadi kenyataan. Pelaku pasar yang lain akan terpancing berlarian menuju pintu keluar yang menyebabkan sudden rush dan dengan mudah mengubah winner menjadi losser, atau losser menjadi disaster. Karena itu anda bermain cantik untuk tetap dapat membukukan profit saat market close.
Important time of the day (dalam GMT) dimana manipulasi dan gerak abnormal merupakan hal yang kerap terjadi, hingga anda harus waspada pada jam-jam ini:
- 00.00; Tokyo open (saat baik untuk menyergap musuh yang lengah)
- 11.00; LIBOR Spot Fixing (manipulasi)
- 15.00; London Fix (corporate flow, dan squaring position)
- 17.00; NY Option Cut (manipulasi)
- 18.00; Eropa tutup buku (reversal time)
- 19.15 - 19.30; IMM close (Chicago trader melakukan last minute positioning)
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan isi komentar dengan sopan dan tidak mengandung unsur kekerasan kata dan pornografi.Terimakasih.
YoeRieTrading